Walewangko.com – Jakarta, Mengemban misi “Membangun Kerajaan Allah Dengan Jurnalisme di Era Digital”, Media Warta-gereja.com kembali menyelenggarakan PELATIHAN JURNALISTIK yang akan digelar pada Hari Sabtu, 15 Juni 2024 di Kantornya Lantai III Jl. Ir. H. Juanda No. 4 A Gambir Jakarta Pusat.
Dharma Leksana, S.Th., M.Si. mengatakan,”Kami saat ini sedang berjuang untuk mengembangkan Tri Tugas Panggilan Gereja terutama di bidang Marturia (Pewartaan). Misiologi Gereja dalam Peradaban Digital perlu disikapi dengan serius dalam tindakan nyata.” Ungkapnya kepada awak media di kantornya Jumat, 24 Mei 2024.
Secara Panjang lebar, Dharma Leksana, S.Th., M.Si. menjelaskan Apa itu peradaban digital? Untuk lebih lengkapnya kami ringkaskan berikut ini :
Peradaban digital adalah istilah lain dari era digital. Era digital dimulai dari penemuan media digital komputer, lalu handphone, dan kini internet.
Peradaban digital (digital civilisation) merujuk pada transformasi masyarakat dan budaya yang terjadi sebagai hasil dari penggunaan teknologi digital yang semakin meluas dalam berbagai aspek kehidupan. Ini mencakup perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, internet, komputasi, dan berbagai inovasi digital lainnya yang telah membentuk cara kita bekerja, belajar, berinteraksi, dan hidup sehari-hari.
Ciri Peradaban Digital
Berikut ini beberapa ciri utama peradaban digital yang saya rangkum dari berbagai sumber.
1. Akses terhadap Informasi
Teknologi digital memberikan akses yang lebih cepat dan mudah terhadap berbagai informasi melalui internet. Informasi kini dapat diakses hampir di mana saja dan kapan saja. Lebih dari itu: gratis!
Hanya bermodalkan komputer atau smartphone, kita dengan mudah mengakses beragam informasi aktual layaknya baca koran di era media cetak. Sumber informasi kini bahkan tidak hanya media massa, tapi juga media sosial tempat pengguna internet atau warga berperadaban digital berbagai informasi, pemikiran, opini, bahkan perasaan.
2. Komunikasi Global
Internet memungkinkan komunikasi instan dan global antara individu di berbagai belahan dunia. Media sosial, email, dan aplikasi perpesanan sepert WhatsApp (WA) menghubungkan orang secara langsung, tanpa terkendala oleh batas geografis.
Sebutan desa global (global village) kini kita alami. “Saling ketergantungan elektronik yang baru menciptakan kembali dunia dalam gambaran desa global,” kata Marshall McLuhan, The Gutenberg Galaxy (1962).
Istilah “desa global” telah digunakan untuk mengungkapkan gagasan bahwa orang-orang di seluruh dunia saling terhubung melalui penggunaan teknologi media baru. Istilah ini diciptakan pada awal tahun 1960-an oleh ahli teori media Kanada, Marshall McLuhan, yang menulis tentang teknologi terbaru pada zamannya, seperti radio dan televisi.
Saat ini, website sering dilihat sebagai media yang paling dekat menghubungkan orang-orang di seluruh dunia, memungkinkan siapa pun yang memiliki koneksi Internet mengetahui apa yang sedang terjadi di seluruh dunia hanya dengan mengklik mouse — dan untuk berkomunikasi dengan individu dan kelompok orang-orang di tempat yang jauh.
McLuhan percaya bahwa media baru telah mengubah cara pandang masyarakat terhadap dunia secara signifikan, namun ia tidak yakin apakah “desa global” yang baru akan berdampak positif atau negatif bagi masyarakat.
3. Digitalisasi Bisnis
Banyak aspek bisnis telah beralih ke ranah digital. Proses bisnis, pemasaran, dan layanan pelanggan semakin mengandalkan teknologi digital, dan platform e-commerce menjadi populer.
4. Inovasi Teknologi
Peradaban digital ditandai oleh percepatan inovasi teknologi. Kecepatan perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak memungkinkan munculnya teknologi baru secara terus-menerus.
5. Pendidikan Digital
Pendidikan secara online dan sumber daya pendidikan digital semakin menjadi bagian integral dari sistem pendidikan. E-learning, kursus online, dan sumber daya belajar digital memberikan akses pendidikan lebih luas.
6. Kemajuan Medis dan Kesehatan Digital
Teknologi digital juga telah memainkan peran besar dalam kemajuan di bidang kesehatan. Dari rekam medis elektronik hingga telemedicine, teknologi mendukung layanan kesehatan modern.
7. Ekonomi Digital
Munculnya ekonomi digital menciptakan peluang baru untuk bisnis dan pekerjaan. Model bisnis baru, seperti platform berbagi ekonomi, crowdfunding, dan cryptocurrency, menjadi tren penting.
Peradaban digital menciptakan peluang dan tantangan baru, termasuk isu privasi, keamanan siber, dan kesenjangan digital. Sementara teknologi digital membawa manfaat besar, penting untuk memahami dan mengelola dampaknya untuk menciptakan masyarakat yang berkelanjutan dan inklusif.
8. Skill Digital
Untuk beradaptasi dengan peradaban digital kita memerlukan skill digital, mulai cara menggunakan media digital seperti komputer dan handphone hingga menjadi content creator.
Menurut UNESCO, keterampilan digital adalah berbagai kemampuan untuk menggunakan perangkat digital, aplikasi komunikasi, dan jaringan untuk mengakses dan mengelola informasi.
Skill digital memungkinkan orang untuk membuat dan berbagi konten digital, berkomunikasi dan berkolaborasi, dan memecahkan masalah.
Keterampilan digital tingkat pemula, yang berarti keterampilan fungsional dasar yang diperlukan untuk menggunakan perangkat digital dan aplikasi online, secara luas dianggap sebagai komponen penting dari serangkaian keterampilan literasi baru di era digital, dengan keterampilan membaca, menulis, dan berhitung tradisional.
Pada spektrum lanjutan dari keterampilan digital adalah kemampuan tingkat yang lebih tinggi yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan teknologi digital dalam pemberdayaan dan cara-cara transformatif, seperti profesi di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi atau TIK.
“Pertanyaan penting untuk kita tindaklanjuti adalah Dimana Peran Gereja dalam Peradaban Digital ?” Tanya Bang Dharma, panggilan akrab Pendiri warta-gereja.com jebolan Sekolah Tinggi Teologi Duta Wacana Angkatan 1988 ini kepada awak media.
“Gereja harus berperan aktif memberikan konten konten positif di media online (internet) dengan cara mengupload informasi informasi tentang kehidupan gereja, tentang kekristenan, tentang kasih, kepedulian terhadap sesame dan lain sebagainya yang intinya menghadirkan Tanda Tanda Kerajaan Allah di dunia digital. Lalu bagaimana caranya ?” Tanyanya lagi.
“Untuk Membangun Kerajaan Allah di Dunia Digital diperlukan Sumber Daya Manusia-nya yang akan melakukan kegiatan tersebut. Nah, dalam kerangka membangun sumber daya manusia (SDM) ini diperlukan orang orang yang memiliki kompetensi menulis berita (Wartawan) gereja. Kami sedang mengembangkan Tag-line yang kami sebut dengan 1G2W atau 1 Gereja memiliki 2 Orang Wartawan. Jadi diharapkan setiap gereja, entah apapun denominasinya, diharapkan memiliki orang wartawan/jurnalis/pewarta agar dapat mengunggah kegiatan kegiatan gerejanya dan diupload ke media di internet,” Bebernya.
“Saat ini kami sedang menyiapkan Pelatihan Pelatihan Jurnalistik untuk Wartawan Gereja di seluruh Indonesia. Kami melatih tenaga tenaga gereja agar dapat menulis berita, kami melatih warga gereja yang memiliki minat menjadi pewarta. Karena tugas Marturia Digital saat ini sangat URGENT untuk dipersiapkan.” Lanjutnya.
“Saya berharap, Para Pemuka Gereja, Organisasi Kristen dan Aktifis Kristen terpanggil bergabung Bersama kami. Dan dalam waktu dekat ini, hari Sabtu, 08 Juni 2024, Media Online Warta-gereja.com akan kembali menyelenggarakan PELATIHAN JURNALISTIK. Kami membuka kesempatan bagi warga gereja yang berminat menjadi WARTAWAN GEREJA dapat ambil bagian di dalamnya.” Pungkasnya.
Pdt. Jahenos Saragih, S.Th., M.Th., MM. Penasihat media warta-gereja.com menambahkan,”Pelatihan Jurnalistik bagi Warga Gereja memiliki peran yang penting agar Gereja Gereja memiliki tenaga jurnalis (Wartawan) yang aktif dan berkompeten. Saya akan turun langsung memberikan Pelatihan, pembekalan bagi para calon wartawan gereja ini dengan materi yang mudah dipraktekan.” Tambahnya.
“Jangan lewatkan kesempatan baik ini untuk amnbil bagian menjadi saksi saksi Kristus melalui bidang Pewartaan. Segera hubungi Panitia Pelaksana Pelatihan Jurnalistik ini karena kuotanya terbatas untuk setiap gelombang pelatihan. Karena kami harus safari keliling Gereja Gereja se Indonesia untuk Sumber Daya Manusia Wartawan Gereja,” Tutupnya.
Carlla Paulina selaku Ketua Pelaksana kegiatan menyampaikan,” Silakan hubungi saya di nomer 085282276227 untuk melakukan registrasinya. Setiap peserta akan mendapatkan Kegiatan Pelatihan selama 1 hari, Kartu Pers, Seragam Pers, Surat Tugas, Sertifikat Pelatihan, Akses ke akun website media online warta-gereja.com, makan 1 kali dan coffe break 2 kali selama pelatihan serta dilantik menjadi Wartawan Warta Gereja.” Terangnya. (DH.L)